Suatu akhir minggu gue jenguk ke sono, dari Denpasar sekitar 5 jam perjalanan. Berangkat siang jadi pulangnya cukup malam sekitar jam 9. Di desa itu jam 8 malam saja sudah sepi jalanan. Pas gue mau pulang, ada dua orang teman peserta KKN yang mau ikut pulang ke Denpasar karena sakit. Bertiga kita turun gunung naik mobil. Untung juga sih jadi gak terlalu serem.
Di perjalanan pulang, gak jauh dari desa tadi, di sebelah kanan jalan gue lihat ada yang nyala di pepohonan. Buat info, gak ada lampu jalan, jadi api atau sesuatu yang terang itu benar-benar terlihat terang. Anehnya terangnya cuma ngumpul sendiri. Biasanya kalau api atau lampu atau sumber cahaya lainnya, daerah sekitarnya kan ikut jadi terang. Gue bingung, buka kaca jendela mobil (gue yg nyopir) dan sambil jalanin mobil pelan-pelan gue liatin itu apaan. Itu bulatan cahaya tambah besar aja gitu di balik pepohonan.
Sambil masih memperhatikan cahaya itu, gue nanya ke temen-temen semobil, "Itu apaan yak?"Gak ada yang jawab.
Gue kirain pada tidur, pas noleh ke samping kiri dan belakang, dua orang temen (keduanya orang Bali asli) cuma diam tercekam dengan muka pucat.
Waktu udah agak jauh, beberapa kilometer sesudahnya, baru salah satu dari temen gue bisa ngomong, dan dia bilang kalau itu leak sedang berubah. Yang gue lihat itu pas 'sudah' jadi api. Ternyata temen gue dari jauh sebelumnya sudah ngeliat antara proses sebelum jadi api. Cuma dia gak bisa ngomong saking takutnya. Kepala melayang sama tulang punggung belakang doang nggegelantungan, matanya terbelalak. Kata dia sih si leak lagi ngincer sesuatu, mungkin makanan atau sampah atau apapun itu, yg dilihatnya lezat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar